Di bawah ini ada hal-hal yang perlu diketahui oleh setiap Muslim
tentang perilaku Iblis, tipudayanya, kelicikannya, dan segala keburukan
yang bisa jadi akan ditimpakan kepada kita. Mudah-mudahan berguna
sebagai pedoman hidup. Insya Allah.
Dialog Nabi Saw dengan Iblis Laknatullah
Ketika kami sedang bersama Rasulullah Saw di kediaman salah seorang
sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu rumah. Kemudian
terdengar suara orang dari luar rumah:
(Iblis Laknatullah): Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk?
Sebab kalian akan membutuhkanku. Aku akan menyampaikan banyak hal kepada
kalian. (Nabi Saw): Itu Iblis laknatullah. Laknat Allah bersamanya.
Mengetahui bahwa itu Iblis, Umar ingin membunuhnya.
(Nabi Saw): Sabar, wahai Umar. Bukankah engkau mengetahui bahwa Allah memberinya kesempatan (bertobat atau sesat) hingga hari kiamat?
Bukakan pintu untuknya. Aku telah mengetahui bahwa ia telah
diperintahkan oleh Allah untuk datang ke sini. Fahamilah apa yang hendak
ia katakan. Dengarkan dengan seksama.
Pintu lalu dibuka oleh Ibnu Abbas Ra. Seorang kakek cacat satu mata
berdiri di sana. Janggutnya hanya 7 helai, mirip rambut kuda.
Bertaring, mirip taring babi. Bibirnya seperti bibir sapi.
(Iblis Laknatullah): Salam untukmu Muhammad. Salam untuk yang
hadir. (Nabi Saw): Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai mahluk
terlaknat, apa keperluanmu? (Iblis Laknatullah): Wahai Muhammad, aku
datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.
(Nabi Saw): Siapa yang memaksamu? (Iblis Laknatullah): Seorang
malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata kepadaku: “Allah SWT
memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad, merendahkan dirimu, sambil
memberitahu kepadanya caramu menggoda manusia. Jawab dengan jujur semua
pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, jika berdusta satu kali saja, maka
Allah membuat dirimu menjadi debu yang ditiup angin.”
Sekarang aku ada di hadapanmu. Tanyalah apa yang hendak kau
tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak
ada sebuah kemalanganpun yang paling besar menimpaku daripada cacian
musuh.

Orang Yang Dibenci Iblis
(Nabi Saw): Kalau kau benar jujur, manusia mana yang paling kau
benci? (Iblis Laknatullah): Kamu, kamu dan orang sepertimu (sambil
menunjuk Nabi Saw dan shahabat) adalah mahkluk Allah yang paling
kubenci.
(Nabi Saw): Siapa selanjutnya? (Iblis Laknatullah): Pemuda bertakwa yang mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.
(Nabi Saw): Siapa lagi? (Iblis Laknatullah): Orang Alim (ilmuan) lagi wara’ (loyal kepada ajaran Islam).
(Nabi Saw): Siapa lagi? (Iblis Laknatullah): Orang yang selalu bersuci (jiwa dan tubuhnya).
(Nabi Saw): Siapa lagi? (Iblis Laknatullah): Seorang fakir sabar
dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain. (Nabi Saw):
Apa tanda kesabarannya? (Iblis Laknatullah): Wahai Muhammad, jika ia
tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, maka
Allah SWT memberikan pahala kepadanya.
(Nabi Saw): Selanjutnya siapa lagi? (Iblis Laknatullah): Orang kaya
yang bersyukur. (Nabi Saw): Apa tanda-tanda kesyukurannya? (Iblis
Laknatullah): Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan
mengeluarkannya (dengan rela dan ikhlas) juga dari tempatnya.
(Nabi Saw): Menurutmu, seperti apa Abu Bakar? (Iblis Laknatullah):
Ia tidak pernah mau menuruti ajakanku pada masa jahiliyah, apalagi
ketika sudah masuk Islam.
(Nabi Saw): Kalau Umar bin Khattab? (Iblis Laknatullah): Demi
Allah, setiap berjumpa dengannya aku takut sekali. Aku pasti kabur
menghindarinya.
(Nabi Saw): Bagaimana dengan Usman bin Affan? (Iblis Laknatullah): Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.
(Nabi Saw): Ali bin Abi Thalib? (Iblis Laknatullah): Aku berharap
kepalaku selamat (tidak lepas), menghindarinya, dan ia mau melepaskanku.
Tetapi ia tidak mau melakukannya.(Ali bin Abi Thalib selau berdzikir
terhadap Allah SWT).
Amalan yang Menyakiti Iblis
(Nabi Saw): Apa yang kau rasakan ketika melihat seseorang dari
umatku yang hendak shalat? (Iblis Laknatullah): Aku merasa panas dingin
dan gemetar. (Nabi Saw): Kenapa? (Iblis Laknatullah): Setiap hamba
bersujud sekali kepada Allah, Allah meninggikan derajatnya satu tingkat.
(Nabi Saw): Jika seorang umatku shaum? (Iblis Laknatullah): Tubuhku terasa terikat erat sampai ia berbuka.
(Nabi Saw): Jika ia berhaji? (Iblis Laknatullah): Aku seperti orang gila.
(Nabi Saw): Jika ia membaca Al Qur’aan? (Iblis Laknatullah): Aku merasa meleleh laksana timah yang dibakar di atas api.
(Nabi Saw): Jika ia bersedekah? (Iblis Laknatullah): Orang tersebut
seperti membelah tubuhku dengan gergaji. (Nabi Saw): Mengapa bisa
begitu? (Iblis Laknatullah): Dalam sedekah itu ada 4 keuntungan baginya:
(1) keberkahan pada hartanya, (2) hidupnya disukai (banyak orang), (3)
sedekah itu kelak menjadi hijab dirinya dengan api neraka, dan (4)
segala musibah terhalau dari dirinya.
(Nabi Saw): Apa yang dapat mematahkan pinggangmu? (Iblis
Laknatullah): Suara ringkikkan dan derap kaki kuda ketika perang jihad
di jalan Allah.
(Nabi Saw): Apa yang dapat melelehkan tubuhmu? (Iblis Laknatullah): Taubat orang yang bertaubat.
(Nabi Saw): Apa yang dapat membakar hatimu? (Iblis Laknatullah): Istighfar yang dilantunkan siang dan malam.
(Nabi Saw): Apa yang dapat mencoreng wajahmu? (Iblis Laknatullah): Sedekah yang dilakukan diam–diam.
(Nabi Saw): Apa yang dapat menusuk matamu? (Iblis Laknatullah): Shalat fajar (Shubuh).
(Nabi Saw): Apa yang dapat memukul keras kepalamu? (Iblis Laknatullah): Shalat berjamaah.
(Nabi Saw): Apa yang paling mengganggu fikiranmu? (Iblis
Laknatullah): Majelis (bertemunya) para ulama (merembukkan suatu
kebaikan).
Kebiasaan Hidup dan yang Menjadi Teman Iblis
(Nabi Saw): Bagaimana cara makanmu? (Iblis Laknatullah): Dengan jari-jari tangan kiriku.
(Nabi Saw): Di manakah kau menaungi anak–anakmu pada musim panas? (Iblis Laknatullah): Di bawah kuku manusia yang kotor.
(Nabi Saw): Siapa temanmu? (Iblis Laknatullah): Pemakan riba.
(Nabi Saw): Siapa sahabatmu? (Iblis Laknatullah): Pezina.
(Nabi Saw): Siapa teman tidurmu? (Iblis Laknatullah): Pemabuk.
(Nabi Saw): Siapa tamumu? (Iblis Laknatullah): Pencuri.
(Nabi Saw): Siapa utusanmu? (Iblis Laknatullah): Tukang sihir.
(Nabi Saw): Apa yang membuatmu gembira? (Iblis Laknatullah): Orang yang bersumpah palsu dan perceraian (suami istri).
(Nabi Saw): Siapa kekasihmu? (Iblis Laknatullah): Orang yang meninggalkan shalat Jum’at.
(Nabi Saw): Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? (Iblis Laknatullah): Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.
Orang Ikhlas Membuat Iblis Tak Berdaya
(Rasulullah Saw lalu bersabda): Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.
(Iblis Laknatullah segera menimpali): Tidak akan ada kebahagiaan
selama aku hidup hingga hari kiamat. Bagaimana kalian bisa bahagia,
sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tidak
melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan
hingga hari kiamat, aku akan menyesatkan mereka. Yang bodoh, yang
pintar, yang bisa membaca dan yang buta huruf, yang durjana dan yang
shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.
(Nabi Saw): Siapa orang yang ikhlas menurutmu? (Iblis Laknatullah):
Tidakkah kau tahu wahai Muhammad bahwa siapa saja yang menyukai emas
dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang
tidak suka dinar dan dirham, tidak suka pujian sanjungan, aku bisa
pastikan ia orang ikhlas. Maka aku akan meninggalkannya. Selama seorang
hamba masih menyukai harta, sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan
kesenangan dunia, boleh jadi ia nantinya sangat patuh padaku.
Iblis Dibantu 70.000 Anaknya Plus Para Syaithan dan Caranya Menggoda
(Iblis Laknatullah): Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku punya 70.000
anak. Setiap anak dibatu 70.000 syaithan. Sebagian aku tugaskan
mengganggu ulama. Sebagian menggangu anak muda. Sebagian menganggu orang
tua. Sebagian menggangu wanta tua. Sebagian anakku kutugaskan kepada
para zuhud (yang mencintai akhirat daripada dunia).
Ada anakku yang suka mengencingi telinga manusia yang menyebabkan
orang itu tertidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan
mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Ada anakku yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama. Mereka lalu tertidur dan pahalanya terhapus.
Ada anakku yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang
melakukan kebajikan, kemudian ia beberkan kepada manusia, maka 99%
pahalanya akan terhapus.
Pada setiap wanita yang berjalan di luar rumah, anakku dan syaithan
pendampingnya duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar
orang-orang memandanginya. Syaithan berkata kepada perempuan itu agar
mengulurkan tangannya. Perempuan itu mengeluarkan tangannya, lalu
syaithan menghiasi kukunya.
Anak–anakku meyusup dan berubah bentuk dari satu kondisi ke kondisi
lain, dari satu pintu ke pintu lainnya, untuk menggoda manusia sampai
mereka terhempas dari rasa ikhlas mereka. Akhirnya mereka menyembah
Allah tanpa keikhlasan, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu,
Muhammad, bahwa ada seorang rahib yang telah beribadat kepada Allah
selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh dari
penyakitnya seketika. Tetapi aku terus menggodanya hingga ia berzina,
membunuh dan kufur.”
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah mahluk
pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Siapa saja yang
bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad, aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan
nama Allah bahwa aku benar–benar menasihatinya? Sumpah dusta adalah
kegemaranku. Ghibah (gossip) dan Namimah (adu domba) adalah
kesenanganku. Kesaksian palsu adalah kegembiraanku. Orang yang bersumpah
untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa, walau hanya
sekali dan walaupun ia benar. Sebab siapa saja yang membiasakan dengan
kata–kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan
beranak cucu hingga hari kiamat, maka semua anak–anaknya itu adalah anak
zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kata itu: Cerai.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur waktu shalatnya.
Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya bahwa waktu
masih panjang, kamu masih sibuk. Lalu ia manundanya sampai akhirnya ia
melaksanakan shalat di luar waktu. Shalatnya itu akan dipukulkannya
kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, kubiarkan ia shalat. Namun
kubisikkan ke telinganya: ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh.
Kuusap pula dengan tanganku dan kucium keningnya seraya membisikkan ket
telinganya: ’shalatmu tidak sah’ Bukankah kamu tahu Muhammad, bahwa
orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul mukanya nanti.
Jika ia shalat sendirian, kusuruh dia bergegas. Shalatnya pun seperti
ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku lalu ia shalat berjamaah, aku ikat
lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam
melakukannya. Kamu tahu bahwa melakukan hal seperti itu bisa membatalkan
shalatnya dan kelak wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai?
Jika ia berhasil mengalahkanku, kutiup hidungnya hingga ia menguap
dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya, syaithan akan masuk ke
dalam dirinya. Di dalam sana akan kubuat ia bertambah serakah dan gila
dunia. Ini akan membuat dirinya semakin taat kepadaku.
Kebahagiaan apa yang engkau dapatkan, sementara aku memerintahkan
orang miskin agar meninggalkan shalat.Kukatakan padaknya: ‘kamu tidak
wajib shalat. Shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan
sehat. Orang sakit dan miskin tidak perlu sholat. Jika kehidupanmu telah
berubah baru kamu wajib shalat’. Jika ini terjadi, ia mati dalam
kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan
menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, demi yang menciptakanku jika aku berdusta maka
Allah akan menjadikan aku debu. Bagaimana mungkin engkau bisa bergembira
dan bangga dengan umatmu sementara seperenam dari mereka kukeluarkan
dari islam?
Sepuluh Permintaan Iblis kepada Allah SWT
Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu? Ada 10 macam. Apa saja itu?
Pertama Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi
dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. “Berbagilah dengan
manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka. (Tetapi) tidaklah
janji setan kecuali itu semua tipuannya” (QS Al-Isra :64)
Aku akan makan dari harta yang tidak dizakatkan. Aku juga makan
dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba. Kumakan juga dari
makanan yang tidak dibacakan atas nama Allah.
Kedua Aku minta agar Allah membiarkanku ikut
bersama dengan orang yang berhubungan (bersetubuh) dengan istrinya tanpa
berlindung kepada Allah. Setan akan ikut bersamanya dan anak yang
dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Ketiga Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan yang berjalan bukan untuk tujuan yang halal.
Keempat Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Kelima Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Keenam Aku minta agar Allah menjadikan syair (dari penyair) sebagai Qur’aanku.
Ketujuh Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Kedelapan Aku minta agar Allah memberikanku saudara, yaitu orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat. Allah berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara–saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
Kesembilan Wahai Muhammad, aku minta agar Allah
membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku
(dengan seizing Allah SWT, hanya sebagian saja di antara mereka yang
bisa melihatku).
Kesepuluh Dan aku minta agar Allah memberiku
kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab,
“silahkan”, dan aku bangga dengan kemampuan tersebut hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Penutup
Iblis berkata: “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang. Aku
hanya bisa membisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak
akan tersisa seorangpun! Sebagaimana dirimu, kamu tidak dapat memberi
hidayah sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika
kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi
ini. Bahkan engkau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah
ditentukan sengsara hidupnya.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di
perut ibunya. Sementara orang yang sengsara adalah orang yang telah
ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya. Rasulullah Saw lalu
membaca ayat:
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati Allah”
(QS Hud :118 – 119) “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS
Al-Ahzab : 38)
Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan tinta pena
telah lama kering. Mahasuci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi
dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yan g telah menjadikan aku
pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka jahanam. Aku
ini si celaka yang terusir. Inilah yang ingin aku sampaikan kepadamu.
dan aku tak berbohong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar